Scroll untuk membaca artikel
Lampung SelatanPemprov Lampung

Pencanangan BBGRM di Lamsel, Gubernur Targetkan Lampung Bebas Desa Tertinggal

0
×

Pencanangan BBGRM di Lamsel, Gubernur Targetkan Lampung Bebas Desa Tertinggal

Share this article

radartvnews.com-Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo menargetkan Lampung bebas desa tertinggal melalui Program Gerbang Desa Saburai yang kini sudah menyasar 13 kabupaten. Penegasan Gubernur disampaikan dalam acara Pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke- XV dan peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke- 46 tingkat Provinsi Lampung, di Desa Karang Pucung, Kecamatan Way Sulan, Kabupaten Lampung Selatan, Senin (25/6/2018).

“Target kita dalam satu dua tahun ke depan tidak ada lagi desa yang tertinggal di Lampung,” tegas Ridho.
Untuk mencapai itu, Ridho mengajak masyarakat bersatu. “Tidak mungkin Lampung bisa maju kalau mulai dari Desa, Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi hingga Pusat itu tidak bersatu. Kita tidak boleh terpecah belah, di mana kata kuncinya yakni Lampung harus bersatu,” ujarnya.
Saat ini, kepedulian Pemprov terhadap pembangunan desa terlihat dari konsistensi pemberian bantuan kepada Desa di seluruh wilayah Lampung melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Lampung. Bantuan keuangan Program Gerbang Desa Saburai untuk 393 desa tahun 2018 senilai Rp60 miliar untuk 13 Kabupaten.

Sebut saja untuk Kabupaten Lampung Barat sebesar Rp. 4,8 Milyar, lalu Program Gerbang Desa Saburai di Kabupaten Tanggamus sebesar Rp16,8 miliar dan Program Gerbang Desa Saburai di Kabupaten Lampung Selatan sebesar Rp1,6 miliar serta bantuan keuangan untuk kelurahan se- Provinsi Lampung masing-masing Rp6 Juta/Kelurahan.

Pada acara BBGRM tersebut, Ridho mengatakan menjadi bagian dari salah satu falsafah kehidupan masyarakat Lampung yakni bahasa sakai sambayan yang artinya bergotong royong. Untuk itu gotong royong harus mampu diterapkan pada masyarakat terkhusus di Provinsi Lampung. “Gotong royong hanya omong kosong dan kemajuan Lampung hanya mimpi kalau kita terpecah belah, tidak sepemahaman, tidak memiliki kesamaan pandangan dan pendapat, dan tidak bersatu padu,” katanya.

“Dalam dua tahun terakhir ini terkait angka kesejahteraan dan menekan angka kemiskinan, Provinsi Lampung satu peringkat di atas Sumatera Selatan. Tidak ada lagi yang kita perlu khawatirkan terkait stabilitas di Lampung,” katanya.

Ridho mengapresiasi jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan yang terus melaksanakan pembangunan, serta peran aktif terhadap desa yang mana pada akhirnya memperoleh penghargaan nasional secara dua tahun berturut-turut.

“Apresiasi desa yang ada di Lampung Selatan yang beberapa kali memperoleh penghargaan terbaik nasional terkait gotong royong. Masyarakatnya sudah kompak di masa kepemimpinan Pak Bupati. Begitu cepat langkah-langkah yang dilakukan Kabupaten Lampung Selatan. Sudah kita buktikan bahwa daya dukung Pak Bupati bersama jajarannya yang telah memberikan dukungan sehingga seluruh masyarakat Lampung kita guyup, kompak, bersama-sama kita membangun Lampung,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Lampung Selatan, Zainudin Hasan mengucapkan terimakasih atas capaian dan sumbangsih Pemprov Lampung dalam membantu pembangunan di Kabupaten Lampung Selatan, seperti, infrastruktur dan bantuan untuk desa.

“Jika desa tidak komunikasi baik dengan Kabupaten, maka Kabupaten tidak ada kemesraan dengan Provinsi, dan Provinsi tidak berhubungan dengan Pemerintah Pusat, tidak akan jadi jalan tol di Kabupaten Lampung Selatan.

Pada bagian lain, Zainudin mengimbau masyarakat Lampung Selatan tidak terjerumus oleh money politic dan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

“Kita berdoa di masa yang akan datang Allah hantarkan pemimpin yang amanah, cinta kepada rakyatnya, dan mempunyai visi untuk memperbaiki Lampung. Jangan ikut dalam money politic, jika ada yang mengantarkan amplop, tangkap dan laporkan siapun orangnya,” ujarnya.

Pada acara itu, Gubernur Ridho memberikan bantuan Rehabilitasi rumah tidak layak huni bagi fakir miskin sebanyak 80 rumah sebesar Rp1,2 miliar, bantuan program pembangunan/pemeliharaan jalan dan jembatan, pembangunan jalan-jalan strategis dan reservasi jalan nasional sebesar Rp240,9 miliar. Lalu, bantuan sepuluh ribu ekor bibit ikan, bibit buah-buhan sebanyak 300 batang dan bantuan hibah bibit kehutanan kayu-kayuan dan MPTS di Desa Karang Pucung, Kecamatan Way Sulan sebanyak 5.234 batang.
Gubernur juga memberi bantuan keuangan untuk operasional, bantuan kendaraan sepeda motor untuk tenaga ahli pendamping desa.

Selain itu, penyerahan bantuan BOSDA untuk SMA Negeri dan Swasta se- Provinsi Lampung sebesar Rp46,4 milyar.
Selain itu BOSDA juga diberikan kepada SMK Negeri dan Swasta se- Provinsi Lampung sebesar Rp33,5 milyar, beasiswa Taruna Nusantara sebesar Rp2,3 milyar, beasiswa pendidikan SMA Kebangsaan sebesar Rp4,4 miliar, tambahan penghasilan pengawas sekolah sebesar Rp2,5 miliar, dana kesejahteraan guru honor murni untuk enam ribu orang sebesar Rp14,7 milyar.

Juga tambahan penghasilan Kepala Sekolah sebanyak 350 orang sebesar Rp4,2 miliar, tambahan penghasilan tata usaha untuk 700 orang sebesar Rp4,2 miliar dan tunjangan profesi guru sebesar Rp69 miliar dan Insentif untuk tenaga kesehatan perawat se- Provinsi Lampung sebanyak 1.600 orang.(Rls/Jf)