Scroll untuk membaca artikel
Tanggamus

Syahbandar Lepas Tangan Kapal Berkah Saudara Tenggelam

1
×

Syahbandar Lepas Tangan Kapal Berkah Saudara Tenggelam

Share this article
Tim SAR Melakukan Evakuasi TErhadap Dua Jasad KOrban Kapal Tenggelam Kapal Berkah Saudara

radartvnews.com- Kapal Berkah Saudara yang di nahkodai oleh Kasiman (50)  warga rt/rw 01/01 dusun karang berak pekon karang barak kecamatan pematang sawah, kabupaten Tanggamus tenggelam usai dihempas ombak di perairan karang berak, Tanggamus kamis (12/4/18).

Dua orang penumpang kapal Satiyem (60) Warga Teluk Berak Penumpang Kapal dan  Khaminah (67) Penumpang Kapal Warga Sridadi, Lampung Tengah meninggal dunia dan dua ABK Imam (22) mengalami luka pada kedua kaki di bagian bawah lutut dan aang (17) warga dusun karang berak pekon karang berak juga mengalami luka ditangan dan bahu.

Kasiman menjelaskan, kejadian ini bermula pada saat kapal yang di nahkodainya dengan muatan tujuh belas penumpang ditambah dua ABK satu nahkoda dengan jumlah keseleruhan 21 orang, berada di perairan karang berak tiba-tiba dihempas gelombang tinggi dan mengakibatkan air gelombang masuk ke dalam kapal dan pada saat itu pula kapal langsung tenggelam.

“total ada 21 orang di kapal dengan 17 penumpang dan sisinya ABK, perairan karang berak tiba-tiba dihempas gelombang tinggi dan mengakibatkan air gelombang masuk ke dalam kapal dan pada saat itu pula kapal langsung tenggelam,” ungkap Kasiman.

Kapal memiliki daya kekuatan enam giti, berlayar dari dermaga kota agung sejak pukul 13.00 wib dengan membawa 17 penumpang, beras total berat 9800 kg, semen 50 sak dengan berat 2500 kg, gula satu kwintal, terigu satu kwintal, triplek 30 lembar dan dua kendaraan bermotor dengan merek vega dan smash, imbuh Kasiman

Ditemui di tempat berbeda Zulkarnain petugas syahbandar dikonfirmasi terkait adanya manives yang tidak menyebutkan nama kapal, tujuan layar kapal, beserta tanggal dikeluarkan dan alamat penumpang dirinya mengelak jika manives tersebut yang mengeluarkan pihak syabandar.

“semua itu bukan kami yang mengeluarkan, jadi saya nggak tahu”(edi/san)