Scroll untuk membaca artikel
Bandarlampung

Lampung Minim Dosen Pendidikan Luar Biasa

2
×

Lampung Minim Dosen Pendidikan Luar Biasa

Share this article
Lampung Minim Dosen Pendidikan Luar Biasa
Lampung Minim Dosen Pendidikan Luar Biasa

radartvnews.com – Universitas Muhammadiyah Lampung menjadi kampus pertama Se-Sumatera yang membuka prodi pendidikan luar biasa, sistem pendidikan yang digunakan  bagi anak-anak berkebutuhan khusus ini menggunakan sistem pendidikan yang mengimplementasi atau penerapan pendidikan inklusi yang muaranya pada kurikulum 2013 dengan jumlah sks 154-160 selama 8 semester,  hal ini disampaikan Rektor Universitas Muhamadiyah Lampung Agus Pahrudin usai membuka program pengenalan kehidupan kampus mahasiswa baru rabu pagi.

Menurutnya untuk tahun ini jumlah mahasiswa program pendidikan luar biasa meningkat dibandingkan dengan tahun lalu, jika sebelumnya jumlah pendaftar prodi PLB hanya 30 orang maka tahun ini naik menjadi 45 orang dari total 500 mahasiswa baru, sementara untuk dosen prodi ini ada sekitar 6 orang yang merupakan lulusan UPI,  UI dan Universitas Nusantara.

Sulitnya mencari tenaga pengajar untuk Prodi Pendidikan Luar Biasa karena memang di Lampung sendiri belum ada kampus yang membuka prodi tersebut yang ada hanya di Bandung dan Jogja, akibat minimnya tenaga pengajar prodi PLB ini setiap tahun jumlah mahasiswa yang diterima dalam prodi pendidikan luar biasa hanya sedikit, saat ini seluruh dosen yang mengajar prodi ini merupakan lulusan luar Lampung selain itu pihaknya juga memberikan beasiswa kepada beberapa dosennya untuk melanjutkan pendidikan S2 sehingga bisa memenuhi standar kualifikasi dosen, dirinya berharap pemerintah daerah bisa membuka rekrutmen untuk tenaga pengajar Pendidikan Luar Biasa ini sehingga jumlah mahasiswa prodi PLB yang diterima bisa lebih banyak.

Agus berharap dengan adanya prodi Pendidikan Luar Biasa bagi anak-anak berkebutuhan khusus ini tidak ada lagi kesenjangan pendidikan, selain itu pihaknya berharap Pemda Provinsi Lampung meletakkan prioritas program pendidikan untuk kaum difabel sehingga mereka tidak merasa dianaktirikan. (liza/ayu/bowo)