Scroll untuk membaca artikel
Pemprov LampungUtama

Harga Singkong Anjlok, Pemerintah Provinsi Lampung Meminta Pemerintah Pusat Untuk Menghentikan Impor dari Vietnam

0
×

Harga Singkong Anjlok, Pemerintah Provinsi Lampung Meminta Pemerintah Pusat Untuk Menghentikan Impor dari Vietnam

Share this article
Harga Singkong Anjlok, Pemerintah Provinsi Lampung Meminta Pemerintah Pusat Untuk Menghentikan Impor dari Vietnam
ilustrasi

radartvnews.com – Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo diwakili Pj.Sekda Provinsi Lampung Ir.Sutono, MM menghadiri Panen Perdana Jagung PT. INHUTANI V dalam rangka Menuju Kedaulatan Pangan Nasional, di Kawasan Hutan Register 46 Kabupaten Way Kanan, Sabtu (24/9/2016). Acara juga dihadiri Wakil Bupati Way Kanan DR. Edwar Antoni, Forkopimda Kabupaten Way Kanan dan lainnya.

Gubernur Lampung melalui Pj.Sekda Provinsi Lampung saat memberikan arahan kepada para petani, masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda mengajak masyarakat untuk sadar, dan bersatu memanfaatkan lahan hutan lebih produktif. “Lampung adalah Provinsi di Indonesia nomor satu penghasil singkong. Di tengah kesulitan hari ini akibat dari rendahnya harga singkong. Pemerintah Provinsi Lampung telah meminta Pemerintah Pusat untuk menghentikan impor dari Vietnam, agar petani kita tidak rugi,” kata Sutono.
Gubernur lanjut Pj. Sekda sedang menyusun skenario kebijakan agar harga singkong minimal Rp.1000/ Kg. Sedangkan Lahan jagung di Lampung seluas 360.000 Ha, mengingat Lampung adalah penyumbang utama kebutuhan pangan Nasional.

Kabag Humas Biro Humas dan Protokol Provinsi Lampung Heriyansyah menjelaskan, Panen Perdana Jagung milik PT. Inhutani V tersebut sekaligus Groundbreaking Penanaman 10.000 Hektar kawasan. Dalam Laporan Direktur Utama PT Inhutani V Ir.Endro Siswoko, MM Kegiatan ini murni dukungan ikut serta mendukung Program Pemerintah JOKOWI yaitu Kedaulatan Pangan. Yakni Swasembada Gula (Penguatan Industri Gula Berbasis Tebu), Swasembada Jagung dan Swasembada Daging (Daging Sapi).

“Saat ini Inhutani baru menggarap Industri Gula dan Tanam Jagung. Kedepan dari limbah jagung bisa dimanfaatkan untuk bahan pangan ternak sapi. Inhutani adalah Perusahaan yang diberikan kuasa oleh Pemerintah untuk memanfaatkan Lahan Hutan untuk lahan produksi tanaman pangan. Kawasan Hutan yang dulu untuk menghasilkan kayu, saat ini kita optimalkan untuk menanam tumbuhan yang menunjang kedaulatan pangan. Inhutani menyiapkan lahan, masyarakat yang tergabung dalam kelompok tani diperbolehkan menanam singkong, jagung, dan sebagainya termasuk menanam kayu,” ujar Direktur Utama.

Sementara itu Ketua Umum GKPN (Gerakan Kedaulatan Pangan Nusantara) Bambang Sulistomo yang juga merupakan Putra Kedua Bung Tomo Pahlawan Nasional berorasi mengajak masyarakat untuk terus mewarisi semangat para pendiri republik. “Salah satu cara mempertahankan Negara kita adalah dengan menjaga ketahan pangan. Diantaranya meningkatkan lahan pertanian, menanam tanaman pangan, serta merubah ketergantungan pangan terhadap beras/nasi dengan mengkonsumsi makanan lainnya. Jika kita mampu meningkatkan produksi pangan, maka negara kita akan kuat, negara kita akan berdaulat,” ujarnya. (Rls/Min)