Scroll untuk membaca artikel
Pemprov Lampung

Peluk Yustin, Ibu Bocah Penderita Gangguan Otak Menangis

0
×

Peluk Yustin, Ibu Bocah Penderita Gangguan Otak Menangis

Share this article
Ibu Bocah Penderita Gangguan Otak, Menangis di Pelukan Ibu Yustin
Ibu Bocah Penderita Gangguan Otak, Menangis di Pelukan Ibu Yustin

radartvnews.com – Ketua TP PKK Provinsi Lampung Ibu Yustin Ridho Ficardo tidak dapat menahan tangis saat membesuk Adinda Pratama, yang berusia 7 tahun di Ruang ICU, RSUDAM pada Rabu (31/1/2018). Adinda mengidap penyakit yang kompleks Cerebral Palsy, Bronkopneumonia, dan Epilepsi. Cerebral Palsy adalah penyakit gangguan gerak yang disebabkan kerusakan otak.

Ditambah lagi dengan peradangan saluran napas (Bronkopneumonia) dan epilepsi. Seolah semua penyakit melengkapi penderitaannya. Yustin tak kuasa menahan tangisnya. Afrida Sari (28 tahun), ibu Adinda, yang menunggui anaknya tergagap setelah didatangi Yustin. Dia terkejut didatangi wanita nomor satu Provinsi Lampung ini.

Yustin hadir di RSUD Abdul Moeloek bersama Ibu Hasiah Bachtiar Basri. Kedua ibu pemimpin Lampung ini larut dalam suasana penuh prihatin. Saya punya bayi juga, kalau melihat seperti itu saya sedih, lebih baik ibunya saja yang sakit anaknya jangan. Pada kesempatan yang baik ini saya dan Ibu Hasiah membesuk, karena merasa mereka adalah anak-anak kami juga.

Kami hanya bisa memberikan dukungan, memberikan motivasi kepada orang tuanya, supaya kuat menjalani ujian ini karena mereka adalah amanah serta anugerah yang harus kita perjuangkan, tutur Yustin, sambil menyeka air mata.

Afrida memeluk Yustin, menyandarkan kepedihan mengadukan penderitaannya. Suami Afrida Adios Riyadi (35 tahun) berprofesi sebagai buruh harian lepas asal Sukabanjar, Kota Agung Tanggamus. Dalam himpitan ekonomi itu mereka didera juga kesusahan karena penyakit Adinda. Sebelumnya, Adinda merupakan Pasien Rujukan dari RS Kota Agung yang sudah 3 Tahun menderita sakit ini, dan ini adalah hari keduanya dirawat di RSUDAM.

Saya begitu terkejut melihat kehadiran Ibu Gubernur di ruang ICU ini. Beliau langsung menyapa dan merangkul saya. Saya menangis. Kami sekeluarga mengucapkan banyak terimakasih kepada Ibu Yustin dan Ibu Hasiah yang telah memberikan tali asihnya kepada keluarga kami yang sedang tertimpa musibah dan mebutuhkan banyak biaya. Suami saya hanya buruh harian lepas. Saya minta doanya agar anak saya cepat sembuh dan menjalankan aktivitas seperti anak lainnya, ujar Afrida.

Usai melihat kondisi Adinda Pratama, Ibu Yustin dan Ibu Hasiah membesuk Nava Hatul Madina, yang berusia 3 tahun dan terkena penyakit Hidrosefalus. Penyakit ini merupakan penumpukan cairan pada rongga otak yang rentan mengakibatkan rusaknya jaringan otak, jika tidak segera ditangani.

Nava Hatul Madina berasal Sumber Agung, Ambarawa. Dia diarwat di Ruang Kemuning (Bedah Anak). Hanaviatul, nenek Nava mengatakan sudah dua tahun cucunya mengidap Hidrosepalus. “Dia tidak bisa melihat tetapi bisa mendengar dan merasakan apa yang orang katakan. Kalau kondisinya buruk dia menangis,” ujar Hanviatul.

Ibu Yustin menyapa Nava. “Jadi anak yg pinter ya tapi harus sembuh dulu.” Nava tampak tersenyum. Nava memang dirawat neneknya karena ibunya sedang bekerja di Jakarta dan ayahnya sudah tiada.

Untuk mencegah penyakit yang memprihatikan itu, Yustin berpesan kepada semua calon ibu agar sering memeriksakan diri. Saya mengimbau kepada para calon ibu, baik yang sedang hamil atau akan melahirkan. Sering-seringlah memeriksakan diri ke posyandu, rumah sakit, ataupun klinik terdekat di manapun berada sedini mungkin. Lebih baik kita mencegah dari pada mengobati,” ujar Yustin.

Menurut Yustin, Provinsi Lampung akan terus memperhatikan gizi dan kesehatan para ibu supaya tidak ada lagi anak yang menderita penyakit yang agak sulit untuk disembuhkan. “Karena apabila kita tidak merawatnya saat dalam kandungan, maka anak-anaklah yang akan menjadi korban. Saya selaku ibu ketua TP PKK bersama Wakil Ketua Ibu Hasiah, tidak henti hentinya mengaktifkan ibu ibu kader di kabupaten untuk sekuat tenaga membantu masyarakat,” ujar Yustin. (rls)