Scroll untuk membaca artikel
Lampung Tengah

Kisah Penerima Bantuan Baznas, Dulu Jajakan Emping Kini Jadi Bos Bebek

1
×

Kisah Penerima Bantuan Baznas, Dulu Jajakan Emping Kini Jadi Bos Bebek

Share this article
Katini Penerima Bantuan Zakat Modal Produktif Bergulir dari Baznas (Jilbab Hijau) Bersama Ketua Baznas Provinsi Lampung Mahfud Santoso (Berpeci) dan Pengurus Baznas Kabupaten Lampung Tengah Hj. Lilis (Jilbab Abu-abu) menjelaskan perkembangan peternakan yang kini sukses kepada reporter Radar TV Shaela (Baju Putih)

Radartvnews.com- Katini atau yang akrab dikenal dengan bu Tini, merupakan penerima bantuan modal produktif bergulir dari Badan Amil Zakat Nasional atau Baznas Provinsi Lampung. Ibu tiga anak yang dulu kesehariannya merupakan buruh berjualan sayur dan penjaja emping di pasar ini, kini berubah menjadi pengusaha peternakan bebek yang sukses.

Siapa sangka berkat kegigihannya yang pantang menyerah setelah sempat dilanda musibah akibat ternak bebeknya yang berjumlah dua puluh ekor mati semua. Setelah bertemu pengurus Baznas dan mendapat bantuan modal usaha, usaha bebek Katini makin berkibar.

Ternak Bebek yang awal mulanya hanya berjumlah 150 ekor atas bantuan Dana Baznas kini telah beranak pinak mencapai 18.000 ekor. Selain itu, katini kini juga telah mengembangkan bisnis bebek petelur dan penjualan bibit bebek. Kemajuan ternak bebek yang beralamat di Kelurahan Bandar Jaya Barat Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung tengah ini, tak luput dari peran Badan Amil Zakat Provinsi Lampung, dibantu Hj. Lilis selaku petugas Baznas Kabupaten Lampung Tengah yang terus melakukan pembinaan peternakan bebek milik katini.

“Awalnya saya berternak bebek ini 5 ekor dan mati semua, ternak lagi 20 ekor mati semua, tapi saya gak putus asa, kemudian saya yang seharinya berjualan sayur ke pasar sambil menjajakan emping dikenalkan ibu lilis dengan baznas. Alhamdulilah dapat bantuan 20 juta dari baznas untuk dibelikan bebek dan pakan. Selama dua tahun ini bebek saya yang tadinya berjumlah 150 ekor kini sudah mencapi 18 ribu ekor” ujar katini

Tak hanya mensukseskan diri sendiri, istri dari Danu Siswanto ini pun mengajak warga sekitar rumahnya yang merupakan warga tidak mampu untuk ikut berternak bebek dengan membentuk 9 kelompok dengan modal bantuan Baznas.

Kerja keras dan ikhlas serta bantuan yang murni tanpa adanya unsur riba ini, berbuah manis. Tak hanya sukses dalam usahanya peternakan, katini yang dahulunya merupakan istri tukang becak, sudah mampu merekrut pekerja yang merupakan sarjana untuk dipekerjakan sebagai marketing. Hebatnya lagi Katini yang dulu merupakan penerima Zakat atau yang dikenal sebagai Mustahik (orang yang berhak menerima zakat) kini telah menjelma sebagai Muzakki (orang yang wajib mengeluarkan zakat). Tak kurang omset bersih yang diperoleh Katini perbulan mencapai lima belas juta rupiah.

“Saya ajak warga sekitar yang tidak mampu untuk bekerjasama usaha bebek, saya mau bisa mengajak orang sukses beternak bebek, jangan putus asa, maju terus pantang mudur dan telaten” pungkas Katini

Ketua Baznas Provinsi Lampung Mahfud Santoso mengatakan kisah sukses Katini ini akan ditularkan kepada penerima bantuan Baznas modal produktif bergulir dari lainnya di provinsi Lampung. Sebagai ketua Baznas dirinya menargetkan provinsi Lampung sebagai produsen bebek terbesar di seluruh Indonesia.

“Harapan dari Baznas provinsi Lampung apa yang kita berikan, karena ini dana dari zakat, sedekah dan infaq dari masyarakat Lampung juga, supaya enggak tersia-siakan harus berhasil. Dulu bu tini sebelum menerima bantuan zakat dari Baznas bebeknya mati, setelah kita kasih dana kumpulan dari zakat masyarakat lampung alhamdulillah berhasil. Selain itu kita terus memberikan pelatihan. Cita-cita kita lampung menjadi produsen bebek terbesar di Indonesia yang akan nyalib produsen bebek di brebes” tambah Mahfud. (JF)