Scroll untuk membaca artikel
BandarlampungKesehatan

Kemarau Waspada Virus Berterbangan

0
×

Kemarau Waspada Virus Berterbangan

Share this article

Memasuki musim kemarau, Dinas kesehatan (Dinkes) Lampung terus memantau serta melaporkan kejadian luar biasa penyakit yang banyak diderita masyarakat akibat musim kemarau yang melanda sebagian besar wilayah Indonesia, termasuk Lampung. Kepala subbag humas dinkes Lampung, Dr Asih Hendrastuti, mengatakan dari pantauan early warning and responds (Ewars), Dinkes Prov Lampung memantau penyakit potensial yang menjangkit masyarakat saat musim kemarau kali ini, tercatat GHTR atau gigitan hewan tersangka rabies menduduki puncak atas diikuti dengan suspek campak. 

Ia menjelaskan GHTR menjadi kasus yang paling banyak dilaporkan karena musim kemarau kali ini berbarengan dengan musim kawin hewan bertaring seperti kucing, anjing, dan kera. Banyak masyarakat yang datang ke rumah sakit atau pusat kesehatan dengan dugaan awal GHTR, tindakan yang langsung diberikan yakni suntik rabies.

Selain GHTR, jenis penyakit lain yang sering menjangkit saat kemarau tiba yakni saspek campak. Ditandai dengan demam tinggi dan adanya perubahan warna kulit pada seluruh tubuh. Campak banyak menjangkit masyarakat karena musim kemarau kali ini disertai dengan tiupan angin kencang, sehingga virus beterbangan dan berpotensi menular melalui saluran pernafasan.

Dr Asih mnghimbah kepada seluruh masyarakat Lampung, lakukan pencegahan sebelum terjangkit virus virus yang ada saat kemarau tiba. Pencegahan GHTR yang bisa dilakukan yakni, hewan peliharaan harus rajin kontrol ke dokter hewan. Mengenai campak, cara yang paling ampuh mencegah campak yakni  menjaga dan memperkuat sistim imun tubuh, dengan cara makan makanan bergizi, tidur yang cukup, serta berolahraga secara rutin.

Dinkes menghimbau kembali bagi masyarakat yang memiliki hewan peliharaan bertaring, musim kemarau kali ini berbarengan dengan musim kawin hewan. Jika ada yang tergigit oleh hewan bertaring dan berpotensi rabies, langkah awal yanh harus dilakukan yakni, mencuci bagian yang tergigit menggunakan air mengalir dan cuci dengan sabun selama 10 hingga 15 menit. (Put/Wo)