Scroll untuk membaca artikel
Kesehatan

Ini Gejala Orang yang Terinfeksi Listeria Akibat Jamur Enoki

10
×

Ini Gejala Orang yang Terinfeksi Listeria Akibat Jamur Enoki

Share this article

radartvnews.com – Baru-baru ini, salah satu bahan makanan olahan Korea Selatan, jamur enoki, tengah menjadi sorotan setelah diketahui mengandung bakteri listeria yang bisa membahayakan kesehatan.

Hal ini diungkapkan oleh Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan (PPKKP) Kementerian Pertanian (Kementan) RI dalam seminar webinar bertajuk ‘Keamanan Pangan di Era New Normal’, Rabu (25/6).

“Dua hari yang lalu kami telah memusnahkan jamur enoki. Karena beberapa negara seperti Australia, Amerika Serikat, dan sejumlah negara lain, telah menginfokan bahwa jamur enoki itu mengandung listeria dan telah memakan beberapa korban di negara-negara tersebut,” ujar Ir. Yasid Taufik MM, Kepala PPKKP, dalam webinar tersebut.

Hasil penelitian PPKKP juga menunjukkan hal yang sama, jamur enoki terbukti mengandung listeria sehingga beberapa stok jamur enoki yang masih tersisa di Indonesia harus dimusnahkan.Jamur enoki mengandung bakteri listeria. Foto: flickr/Alpha© Disediakan oleh Kumparan Jamur enoki mengandung bakteri listeria. Foto: flickr/Alpha

Listeria monocytogenes adalah bakteri yang biasanya ditemukan dalam makanan. Bakteri ini juga bisa ditemukan di air, tanah, dan feses. Adapun manusia bisa terinfeksi listeria saat mereka mengonsumsi makanan yang telah terkontaminasi. Infeksi kemudian menyebabkan penyakit yang disebut listeriosis. Sebagian besar orang yang terinfeksi bakteri listeria bisa tidak menyadarinya.© Disediakan oleh Kumparan

Bakteri ini akan sangat berbahaya jika menginfeksi orang yang masuk dalam kelompok rentan, seperti ibu hamil, orang lanjut usia, anak-anak, orang dengan penyakit penyerta, dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah.

Dijelaskan dalam Medical News Today, ada 10 jenis listeria yang berbeda. Namun, varian yang paling umum adalah Listeria monocytogenes. Bakteri listeria telah menjadi wabah di AS dan bertanggung jawab atas sekitar 1.600 penyakit dan 260 kematian di setiap tahunnya, melebihi tingkat kematian akibat bakteri salmonella dan Clostridium botulinum.

Mereka yang terinfeksi bakteri Listeria akan mengalami gejala beragam, tergantung kondisi orang tersebut. Selain itu, gejala awal listeria juga tidak begitu jelas. Namun yang pasti, masa inkubasi infeksi berlangsung antara 11 hingga 70 hari setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi listeria.

Berikut gejala infeksi Listeria dengan masa inkubasi 1-3 hari:

  • Nyeri otot
  • Demam
  • Gejala seperti flu
  • Mual
  • Diare

Pada kasus yang jarang terjadi, Listeria bisa menyebar ke sistem saraf dan menimbulkan gejala seperti:

  • Sakit kepala
  • Kebingungan
  • Leher kaku
  • Tremor dan kejang-kejang
  • Kehilangan keseimbangan

ilustrasi bakteri Foto: Shutterstock© Disediakan oleh Kumparan ilustrasi bakteri Foto: Shutterstock

Listeria bisa berdampak fatal saat menginfeksi kelompok rentan. Salah satunya menyebabkan infeksi darah yang serius (septikemia) atau radang selaput di sekitar otak (meningitis). Jika infeksi listeria menyebar ke otak, maka bisa menyebabkan:

  • Kelumpuhan saraf kranial: kelumpuhan dan tremor,
  • Ensefalitis: peradangan otak,
  • Meningitis: peradangan pada selaput yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang,
  • Meningoensefalitis: kombinasi meningitis dan ensefalitis,
  • Abses serebral: penumpukan nanah di dalam otak.

Pada wanita hamil, listeria bisa sangat berbahaya, baik ibu maupun bayinya. Listeria dapat menyebabkan keguguran dan kelahiran prematur. Ada kemungkinan bayi yang baru lahir dapat menderita infeksi yang mengancam jiwa pada hari atau minggu setelah kelahiran. Gejala listeriosis pada anak meliputi:

  • Mudah marah
  • Demam
  • Muntah
  • Kehilangan selera makan

Orang dewasa yang sehat dan punya kekebalan yang kuat sebenarnya tidak terlalu berisiko saat terinfeksi bakteri Listeria. Saat seseorang mengalami gejala-gejala listeriosis, diagnosis bisa dilakukan dengan cara tes darah atau air seni. Pengobatan yang paling umum untuk menangani listeriosis adalah menggunakan antibiotik.

sumber