Scroll untuk membaca artikel
BandarlampungHukum dan Kriminal

Kapolresta: Penikam Syekh Ali Jaber Jauh dari Indikasi Gila

1
×

Kapolresta: Penikam Syekh Ali Jaber Jauh dari Indikasi Gila

Share this article
Alfian Andri (24) menjadi tersangka dan menjalani pemeriksaan di Mapolresta Bandar Lampung

Radartvnews.com– Aparat kepolisian Polresta Bandar Lampung, terus mendalami motif  penusukan yang dilakukan Alfian Andri (24) terhadap Syekh Ali Jaber saat sedang mengisi tausiah di  masjid Fallahudin, Tamin,  Kecamatan Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung, minggu petang (14/9/20).

Dari hasil pemeriksaan sementara, pelaku diduga halusinasi dan kerap mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan. Penyidik Polresta Bandar Lampung berencana akan melakukan observasi kejiwaan terhadap pelaku dengan medatangkan tim kejiwaan dari Bidokkes Mabes Polri.

Kapolresta Bandar Kombes Pol Yan Budi Jaya Kapolresta Bandar Lampung menjelaskan, dari hasil pemeriksaan sementara pelaku diduga mengalami halusinasi dan kerap mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan sehingga berpikiran spontan dengan melakukan penusukan terhadap Syekh Ali Jabber.

Menurut keterangan orang tuanya, pelaku yang tinggal berjarak sekitar 300 meter dari lokasi ini mengalami gangguan jiwa sekitar 4 tahun belakangan. Namun, hal ini tak bisa masih menjadi dalih untuk meringkan tersangka sebelum hasil observasi keluar dari dokter yang memeriksa.

“Ini dari ketengan orang tua, kami tidak percaya begitu saja, kami akan berkoordinasi dengan Bidokkes hari ini akan datang, memang ada indikasi tapi masih jauh dari gangguna kejiwaan,” Ujar Yan budi Jaya.

Syekh Ali Jaber tetap berkegiatan dengan mengunjungi rumah makan untuk bertatap muka dengan sejumlah tokoh masyarakat di Lampung, senin pagi 14 september 2020.

Syekh Ali Jaber sempat mencoba memasak makanan khas Arab untuk dimakan bersama sama, diwaktu yang sama dirinya pun menyempatkan diri untuk melakukan presconfrence terkait keadaanya usai kejadian.

Ulama dengan nama asli Ali Saleh Muhammad, mesti mengalami luka-luka mengaku bersyukur masih bisa selamat dari kejadian tersebut. Tusukan dibagian bahu kanannya cukup dalam, namun dirinya dapat menghalau sehingga tusukan pisau tidak mengenai bagian leher.

Dirinya berharap pihak kepolisian dapat mengungkap motif dari kejadian ini, karna dirinya menilai apa yang dilakukan pelaku sudah seperti terlatih, sehingga bila pelaku dikatakan gangguan jiwa dirinya pun menilai itu terlalu cepat dilontarkan karna bukan merupakan hasil investigasi pelaku.

“Kekuatan dan keberaniannya, mohon maaf, dia bukan orang yang gangguan jiwa, dia sangat sadar dan sangat berani bahkan sangat terlatih. Kalau kata terlatih, berarti ada orang di belakang, siapa? Wallahua’lam,” kata Syekh Ali Jaber (14/9).

Ditambahkannya ini sebuah pengalaman barunya,  dimana selama 12 tahun di Indonesia dirinya  selalu mengajak masyarakat menjaga persatuan, kebersamaan,  damai  dan sejahtera sehingga ia berharap hal ini tidak menjadi perpecahan di umat Islam.

Sebelumnya pendakwah Syekh Ali Jaber menjadi korban penusukan oleh Alfin Andrian (24)/ warga jalan tamin, Sukajawa, Bandar Lampung saat mengisi acara tabligh di masjid Falahudin, Tamin,  Bandar Lampung, minggu sore (14/9).(rmd/san)