Scroll untuk membaca artikel
EkonomiFeaturedMetro

Menikmati Indah Pelangi Usaha Ultra Mikro Pasar Kreatif Metro

21
×

Menikmati Indah Pelangi Usaha Ultra Mikro Pasar Kreatif Metro

Share this article
PASAR KREATIF TEJO AGUNG : Aktivitas cikal bakal terbentuk dan tumbuhnya ekosistem usaha Ultra Mikro (UMi), di Kelurahan Tejo Agung, Kota Metro.

Mengubah Tantangan Jadi Peluang

Dampak besar dari pandemi Covid-19 di sektor ekonomi juga dirasakan oleh PT Pegadaian Kota Metro.

Sepanjang tahun 2020, adalah masa masa sulit. Transaksi aneka jenis produk Pegadaian dirasakan menurun.

LAYANAN PRIMA : Tenaga pemasaran PT Pegadaian (Persero) tengah memberikan layanan kepada nasabah. Memasuki triwulan kedua, transaksi di Pegadaian mulai menunjukan tren naik.

Tapi sejak awal tahun 2021, ada semacam cuaca cerah kenormalan usaha yakni bergeraknya nilai transaksi.

”Di masa sulit (pandemic-red). Kami gencarkan sosialisasi ke pelaku usaha di pasar pasar dan door to door,’ ujar Reno Supriyadi, Bagian Survei Pegadaian Metro kepada reporter Radar Lampung Tv.

Munculnya ekosistem usaha Ultra Mikro berbalut ragam komunitas pasar kreatif, seperti PakTejo, Payungi danJamur Sawah merupakan tantangan bagi ujung tombak tenaga pemasaran, agen dan atau channel.

” Dua pekan lalu, kami sudah sosialisasi kepada pedagang. Hasilnya sudah mulai terlihat. Ini cara kami mengubah tantangan menjadi peluang,” tandasnya.

Vice President Deputi Area PT Pegadaian Tun Imanudin di Bandar Lampung memaparkan potensi atau peluang usaha Ultra Mikro di Provinsi Lampung sangatlah besar.

Dengan basis pertanian dan sebagai salah satu lumbung pangan nasional. Potensi UMi dan UMKM menunjukkan grafik meningkat.

Sudah teruji jika sektor ini mampu bertahan di masa masa sulit ekonomi.

”Potensinya sangat luar biasa. Kami yakin bisa menjangkau lebih luas potensi itu,” jelasnya.

SIAP SINERGI : Tun Imanuddin, Vice President Deputy Area Sumsel Babel PT Pegadaian (Persero) memastikan siap menopang percepatan pembentukan ekosistem Ultra Mikro di Provinsi Lampung.

Semangat dan rasa optimisme yang dimiliki pria asal Palembang Sumatera Selatan ini sangat beralasan.

Selain memiliki tenaga pemasaran tetap untuk sosialisasi produk dan mencari nasabah. Pegadaian memiliki agen agen atau chanel yang bertugas di daerah, yang belum ada kantor Pegadaian.

Kebijakan Presiden Republiki Indonesia Joko Widodo mendorong sinergi program membentuk dan memajukan ekosistem ultramikro melalui holding UMi, antara PT Pegadaian, BRI dan Permodalan Nasional Madani (PNM) sangatlah tepat.

Pihaknya yakin sinergi ini mampu merengkuh mayoritas pelaku usaha mikro yang belum terlayani secara maksimal oleh lembaga keuangan formal.

Apalagi kedepan ada konsep co location. Nantinya, Pegadaian bisa memiliki kesempatan membuat outlet di kantor kantor BRI

”Jadi untuk daerah yang tidak ada Pegadaian di Kabupaten Mesuji, Rawajitu Kabupaten Tulang Bawang dan Krui, Kabupaten Pesisir Barat bisa terjangkau,” katanya optimis.

Skema penguatan bisnis pelaku usaha UMI merupakan konsep program tahap lanjutan dari program bantuan sosial menjadi kemandirian usaha.

Dengan menyasar usaha mikro berada di lapisan terbawah, yang belum bisa difasilitasi perbankan melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR).

UMi memberikan fasilitas pembiayaan maksimal Rp10 juta per nasabah dan disalurkan oleh Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB).

Komitmen dan konsistensi ini sudah direalisasikan oleh PT Pegadaian (Persero) dan akan semakin dikukuhkan melalui holding ultra mikro.

Nah, setelah badai pandemi Covid-19 dan kelesuan ekonomi. Kini hadirlah sebuah harapan baru. Melalui aksi bersama nan nyata

Upaya keras dan serius dari Pemerintah Republik Indonesia untuk mengajak naik kelas pelaku usaha UMi dan UMKM.

Jadi, Jika kita percaya ada pelangi setelah hujan dan bias matahari. Seharusnya, kita percaya ada kebahagian setelah kesabaran.  (*)