Scroll untuk membaca artikel
BandarlampungEvent

UKM Pers Sukma Jaga Iklim Pers Kreatif Di Masa Pandemi

0
×

UKM Pers Sukma Jaga Iklim Pers Kreatif Di Masa Pandemi

Share this article
KETAT : Proses penjurian Lomba Karya Jurnalistik Sukma Fair 2021, di Kopi Dari Hati & Toast, Sabtu 25 September 2021.

BANDAR LAMPUNG : Kelesuan aktivitas di tengah pandemi Covid-19, tak menyurutkan semangat awak UKM Pers Sukma (Suara Kreativitas Mahasiswa) Politenik Negeri Lampung, untuk terus menjaga iklim pers kampus tetap bergelora.

Melalui Sukma Fair 2021, digelarlah tiga tangkai kompetisi jurnalistik tingkat nasional. Ada lomba news anchor, foto jurnalistik dan penulisan berita.

Total ada sekitar 70 jarya jurnalistik yang harus dinilai oleh jurnalis dan pewarta foto senior di Provinsi Lampung.

SERIUS : Juri Lomba Fotografi Jurnalistik Sukma Fair 2021, serius menilai karya yang masuk.

Khusus lomba news anchor hanya 17 karya yang masuk babak final. Ada empat indikator dan 11 kriteria agar mampu menjadi jawara Sukma Fair.
Dari aspek orisinalitas dan kualitas video, mayoritas karya mahasiswa milenial ini memiliki kualitas cukup baik.

“Memang harus belajar banyak lagi. Secara garis besar mereka sudah piawai menjadi news anchor. Tinggal secara teknis misal komposisi, dan audio. Itu yang harus diperbaiki,” kata Sekar, juri dari I News TV.

Anisa, aktivits UKM Pers Sukma menyatakan persaingan sangat kompetitif. Selain dari perguruan tinggi di Lampung. Even reguler tahunan ini juga diikuti dari sejumlah kota besar di Pulau Jawa dan Sumatera.

“Even tahunan ini sebagai upaya menjaga kualitas pers mahasiswa. Kita tetap semangat berkreasi di tengah pandemi,” ujar Nisa.

Juri lainnya untuk kategori fotografi digawangi Alam Islam dari Radar Lampung dan Ivan Gumay dari Lampung Post. Untuk ketagori opini dinilai oleh Hendri Sihaloho dari Tempo dan Dodi.

DINAMIS : Juri sedang menilai Lomba News Anchor Sukma Fair 2021.

Selain tropi dan uang pembinaan. Khusus 3 besar juara lomba news anchor berkesempatan magang di Radar Lampung Tv. (hendarto setiawan / coy)