Scroll untuk membaca artikel
EventNasionalPendidikan

TANAH LADO FILM FESTIVAL 2021 : Gelaran Khusus Film Dokumenter Bagi Sineas

32
×

TANAH LADO FILM FESTIVAL 2021 : Gelaran Khusus Film Dokumenter Bagi Sineas

Share this article
IKUTI & NIKMATI : Di penghujung tahun 2021, ada paket komplit gelaran khusus film dokumenter. Tanah Lado Film Festival (TANDOF FEST). Gelaran ini merupakan kerja kolaborasi antara DEKAVILM dan Asosiasi Dokumentaris Nasional (ADN) Korda Lampung. (foto Ist)

BANDARLAMPUNG : Masyarakat praktisi dan komunitas film dokumenter di Provinsi Lampung sedang sumringah. Di penghujung tahun 2021, ada paket komplit gelaran khusus film dokumenter.

Namanya, Tanah Lado Film Festival (TANDOF FEST). Gelaran ini merupakan kerja kolaborasi antara DEKAVILM dan Asosiasi Dokumentaris Nasional (ADN) Korda Lampung.

“Berangkat dari sebuah gagasan yang lahir dari perbincangan ringan anggota komunitas yang baru lahir, muncul sebuah ide untuk mengadakan festival film dokumenter di Lampung,” kata Ketua ADN Lampung Wisnu Wijaya, dalam sambungan telepon kepada Radar TV Lampung, Jumat (26/11)

Menurutnya, TANDOF FEST menghadirkan 3 kegiatan. Dimulai Ahad 28 November 2021 yakni DOCTALK. Merupakan special event Tanah Lado Festival 2021 berupa program merangkum aktivitas diskusi, panel, dan presentasi mengenai perkembangan praktik dan ekosistem dokumenter.

SEMANGAT DOKUMENTER : Ketua ADN Korda Lampung Wisnu Wijaya. (foto Ist)

“Kami hadirkan narasumber hebat yakni Ketua ADN Pusat Tony Trimarsanto dengan tema Melihat Masa Depan Dokumenter Indonesia dan Sekjen ADN Erlan Basri membawakan topik Sertifikasi Dokumenter serta Irwan Wahyudi seorang Sutradara Film Dokumenter yang akan membawakan topik Produksi dan Treatment Naskah Dokumenter,” sambung pria penyandang status Dosen ITERA.

Nara Munghua, Ketua Penanggungjawab TANDOF FEST menyatakan kegiatan berikutnya berlanju pada Senin Lanskap & Perspektif bertujuan melihat cara pandang seseorang dalam memaknai film dokumenter.

“Akan dilakukan screening film dokumenter dengam judul Jangan Tutup Sekolah Kami- Sutradara Miftahuddin, dan film 240BPM++ dengan Sutradara Bagas Oktariyan Ananta,” kata Nara.

Puncaknya adalah Kompetisi Film Dokumenter merupakan program utama sebagai ajang untuk berlomba membuat film dokumenter dan wadah sineas muda tampil mengkritisi isu sosial melalui film dokumenter. Temanya Kesejahteraan Masyarakat Terpencil Untuk Nusantara yang Damai.

“Tano Lado Fest ini kami persembahkan khusus bagi penikmat, dan praktisi fil dokumenter. Selama ini di Lampung, belum ada secara khusus Festival Film Dokumenter,” ujar Wisnu.

Terlepas dari hal tersebut, festival ini layak untuk mendapat apresiasi lebih karna akan menjadi pelopor untuk meningkatkan perkembangan film-film dokumenter kedepannya. (coy)