Scroll untuk membaca artikel
BandarlampungLampung Wawai

7 Desainer APPMI Lampung Tampil di IFW 2022

9
×

7 Desainer APPMI Lampung Tampil di IFW 2022

Share this article
Desainer Lampung akan memamerkan busana dengan identitas masing-masing.

BANDARLAMPUNG – Dunia fashion Indonesia terbilang berkembang dengan cepat. Dimulai dari gaya yang simple, elegan, berkilauan, dan makin trendi mengikuti perkembangan zaman.

Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) kembali  menggelar ajang tahunan fashion dan budaya terbesar di Tanah Air, yakni Indonesia Fashion Week (IFW) pada 13-17 April 2022.

Tahun ini masih menyampaikan tema Borneo yang sama dengan tahun 2020 sebagai salah satu perhatian IFW.

Ketua BPD APPMI Provinsi Lampung Ida Giriz,  menyampaikan dalam ajang ini 7 desainer Lampung akan memamerkan busana rancangannya di IFW dengan identitas mereka masing-masing.

Mereka adalah Ida Giriz, Layla Alhusna, Rita Anomsari, Wiwid Jasmin, Shiha Ali, Linda Ayu Citra, dan Layla Ninda.

“Tiga desainer dari Kabupaten/kota Lampung yaitu Tulang Bawang, Metro dan Pesawaran dan empat desainer lainnya dari Bandarlampung,” ungkapnya, Sabtu (9/4).

Desainer Rita Anomsari menghadirkan busana dengan tema Kepaksian Sekala Brak, Wiwid Jasmin dengan tema Bawi Lamus, Shiha Ali menghadirkan busana bertema Pangeran Suri To-Lang-Po-Hwang, sedangkan Linda Ayu Citra memakai tema Morning Tales of Lundaye.

Layla Ninda memakai tema Kemilau Tanah Kado di Borneo, Layla Alhusna akan menampilkan tema Blue Sky dan Ida Giriz mengusung tema Krakatau.

Ida Giriz mengatakan, memilih tema Krakatau karena terinsipirasi dari hebatnya letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883 dengan memakai bahan kain Tapis dengan perpaduan sulam usus terlihat dari salah satu outfit yang diperlihatkan ke radartvnews.com (Radar Lampung TV).

Dirinya pun menceritakan, awalnya terjun ke bidang desainer bermula dari hobi. Mulai mendesain secara autodidak dan dilanjutkan dengan belajar serta mengikuti kursus. Saya melihat peluang bahwa kain Tapis jika diubah menjadi baju ternyata bagus, darisitu saya mulai mencoba.

“Sudah dari tahun 1988 mulai mencoba mendesain baju, namun untuk terjun langsung ke bidang ini tahun 2010,” ujar dia.

Menurutnya, Lampung sudah dari tahun 2016 bertasipasi dalam ajang IFW dan setiap tahun mengikuti ajang tersebut.

“Kami mengangkat wasra yang ada di Lampung, dan karena tema nya Borneo jadi memakai identitas Borneo. Persiapan sudah 80% semua proses sudah dilakukan dan pemotretan juga sudah,” katanya.

Sementara itu, Layla Alhusna salah satu desainer menjelaskan di IFW akan menampilkan 10 outift dengan tema Blue Sky yang terinspirasi dari kondisi langit yang terlihat sangat biru,bersih dan indah dikala masyarakat Indonesia dibatasi pergerakannya selama pandemi.

“Sangat senang, bangga dan nervous juga karena tidak mudah masuk ke IFW. Karena memang tentu banyak sekali desainer senior di seluruh Indonesia yang bagus. Tapi APPMI dari lampung bertekad dan semaksimal mungkin mengangkat wastra Lampung ke kancah Nasional bahkan kelak Internasional,” jelasnya.(cr3/san)