BANDARLAMPUNG – Universitas Lampung mengadakan rapat pemilihan ketua senat. Pemilihan itu dilakukan secara demokratis oleh 34 peserta yang dilakukan di Gedung Rektorat Lantai 2 Universitas Lampung (Unila).
Plt Rektor Unila, Dr. Mohammad Sofwan Effendi M.Ed mengatakan dalam pemilihan itu, terdapat tiga nama yang diajukan secara aklamasi, diantaranya Prof. Dr. La Zakaria, S.Si, M.Si, Prof. Dr Hamzah, S.H., M.H., dan Prof. Dr. Ir. Dwi Hapsoro, M.Sc. Dari ketiga kandidat, Prof. Dr La Zakaria S.Si, M.Si yang terpilih menjadi ketua senat.
Prof. Dr La Zakaria S.Si, M.Si terpilih sebagai ketua senat dengan perolehan suara sebanyak 19 suara, masa jabatan sampai periode April 2023 mendatang. Sementara untuk sekretaris senat, masih melanjutkan masa kerja sekretaris yang terdahulu, yakni Dr. Anna Gustina Zainal.
Sementara itu Prof. Dr. La Zakaria S.Si, M.Si, ketua senat yang baru mengatakan dirinya akan tetap menjalankan program yang sudah ada. Kemudian dalam waktu dekat, Unila akan mengadakan penetapan guru besar dan ada wisuda dimana memerlukan adanya ketua senat.
Diketahui Prof. Dr. La Zakaria S.Si, M.Si sebelum terpilih menjadi ketua senat, La Zakaria merupakan Guru Besar Bidang Ilmu Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).
Terpisah, puluhan mahasiwa yang tergabung dalam aliansi mahasiswa Universitas Lampung (Unila) melakukan doa bersama untuk Unila menuju lebih baik. Kegiatan itu dilakukan di Bunderan Unila untuk menunjukan rasa prihatin terhadap kasus OTT Rektor Karomani pada Jum’at sore hingga petang.
Muhammad Ikhsan Habibi, juru bicara aliansi mahasiswa Unila mengatakan kegiatan doa bersama itu dilakukan untuk menunjukan kesedihan dan rasa prihatin serta berharap agar nama baik Unila kembali baik. Tidak hanya itu, Ikhsan menyampaikan aksi itu untuk memperlihatkan bahwa aliansi mahasiswa Unila tetap bersatu.
Jubir aliansi mahasiswa Unila itu berharap agar KPK usut tuntas keseluruhan yang ada di Unila supaya nama baik Unila dapat kembali lagi. Aliansi mahasiswa itu siap untuk mengawal sampai tuntas.
Aksi yang dilakukan ini merupakan lanjutan demo sebelumnya dan diketahui akun media sosial dari aliansi mahasiswa itu telah diretas.(dis/san)
