Saat memeriksa CCTV, ada sekelompok remaja melakukan aktivitas mencurigakan, mondar-mandir di depan pintu gerbang. Dirinya melihat ada seseorang membawa senjata tajam sejenis parang.
“Saya khawatir dengan para pria tersebut, karena beberapa benda di sekitar rumah sering kali hilang,” ucap Rico.
Dirinya mencoba meminta bantuan sejumlah tetangga dengan cara menelepon. Lantaran tak ada respon, dirinya sengaja keluar rumah sambil membawa senpi untuk berjaga-jaga.
Saat keluar itulah, salah satu remaja hendak menyerangnya. Sisanya kabur menuju mobil yang parkir tak jauh dari lokasi. Karena merasa terancam, Rico melepaskan tembakan ke udara.
”Posisi saya hendak diserang. Saya tembakan peringatan ke udara dan mereka pun menyerah,” kata Rico.
Setelah dinterogasi, para remaja itu memberikan alasan tak masuk akal. Awalnya mengaku sedang bermain boling di depan rumahnya.
Ada juga yang beralasan sedang lapar dan haus, sehingga hendak mengambil kelapa muda di pohon depan rumahnya menggunakan parang.
Perselisihan tak dapat dihindari, ada seorang remaja ketika ditanya malah membentak balik, dan berupaya menyerang balik. Insiden ini membuat warga di kompleks terganggung dan terbangun.
“Bersama Ketua RT, dan warga. Kami geledah mobil dan ditemukan ada 2 remaja jam jam 2 pagi. Ini kan gak wajar,” jelasnya.
Dirinya memastikan senpi tersebut resmi dan dilengkapi surat kepemilikan dari kepolisian. “Jadi saya memang memiliki senpi. Bisa dibuktikan di kepolisian untuk izin bela diri,” beber Rico.
Kuasa hukum M. Randy Pratama, mengatakan, ada informasi yang menyebut Rico dalam kondisi mabuk hingga menganiaya. “Klien kami dalam keadaan sadar dan sama sekali tidak mabuk,’ jelasnya.
Versi Kelompok Remaja
Lain lagi, laporan dari kelompok remaja yang melakukan aktivitas tak wajar saat dini hari itu. Mereka melaporkan Ahmad Rico Julian atas tuduhan mengancam dengan kekerasan menggunakan senjata api.
OK salah satu remaha mengatakan, saat kejadian dia dua temannya sedang duduk di pinggir lapangan untuk menunggu temannya.
Tak lama, Rico keluar dari rumahnya dambil menenteng senjata api. “Tiba-tiba dia ini (Rico) menembak ke atas. Terus kami dipanggil untuk nyamperin dia,” kata OK, Senin 18 September.
Selain buang tembakan ke udara. Salah satu rekanya dipukul menggunakan iba gagang pistol. Tak sampai disitu, terlapor menghampiri dua remaja putri ada di dalam mobil sembari menodongkan pistol.
“Trus dia (Rico) ini nuduh kalau kami abis maling dugan yang ada di pinggir lapangan itu,” ungkapnya.
Menurutnya, warga di sekitar perumahan tersebut sudah terbiasa mengambil kelapa di lapangan tersebut dan tidak pernah ada masalah. “Selama ini kami sudah biasa mengambil dugan di situ,” ujar DI.
Atas kejadian tersebut, kelima remaja melaporkan ke polisi dengan nomor laporan LP/B/1352/IX/2023/SPKT/Polresta Bandarlampung/Polda Lampung.
Terpisah Kasat Reskim Polresta Balam Kompol Dennis Arya Putra membenarkan adanya laporan tersebut. “Benar sekali laporan itu, saat ini kita sedang melakukan penyelidikan,” ujar Dennis. (*)