Scroll untuk membaca artikel
Pemprov LampungPeristiwaReligiUtama

Gubernur Mengharapkan Ulama Menjadi Ujung Tombak Mengatasi Permasalahan Keagamaan

0
×

Gubernur Mengharapkan Ulama Menjadi Ujung Tombak Mengatasi Permasalahan Keagamaan

Share this article
Gubernur Mengharapkan Ulama Menjadi Ujung Tombak Mengatasi Permasalahan Keagamaan
Gubernur Mengharapkan Ulama Menjadi Ujung Tombak Mengatasi Permasalahan Keagamaan

radartvnews.com – Humas Pemerintah Provinsi Lampung, “Saya mengharapkan kepada para Tokoh Agama sebagai pemimpin informal di masyarakat mampu menjadi ujung tombak dalam mengatasi dan meredam berbagai permasalahan keagamaan”. Diinformasikan oleh Kabag Humas Pemprov. Lampung Heriyansyah, hal itu dikatakan Gubernur Lampung M.Ridho Ficardo Rabu (30/11) dalam acara Nusantara Bersatu yang diadakan di Lapangan Parkir Saburai Bandar Lampung.

Lebih lanjut Gubernur Lampung juga mengatakan “Kondisi bangsa Indonesia yang heterogen sangat rentan terhadap konflik dan perpecahan. Sikap toleransi, tepo seliro, menghargai adanya pluralisme secara perlahan mulai terkikis di terjang derasnya gelombang globalisasi. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang dulu menjadi perekat tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia, seolah ditinggalkan. “Ciri-ciri hidup bangsa Indonesia yang terkenal hidup harmonis, rukun, saling gotong royong, bersatu dan penuh toleransi, cenderung makin melemah. Menurunnya sikap toleransi dan pemahaman terhadap kebhinnekaan dan pluralisme begitu terasa. Ada sebagian yang mulai mengingkari cita-cita luhur perjuangan para pendahulu bangsa dalam mempersatukan wilayah nusantara yang sarat keberagaman. Seharusnya kita belajar dari para pejuang bangsa dan para pendahulu, yang meletakkan sikap toleransi antar pemeluk agama dengan begitu kokoh dan kuat”, paparnya.

M.Ridho Ficardo juga mengatakan “Kemajemukan memberikan pemaknaan bahwa realita sosial yang ada dan terjadi terhadap bangsa ini, di satu sisi adanya kesadaran perbedaan dan disisi lain adanya kesadaran perlunya persatuan dan kesatuan. Bagaimana menempatkan keduanya dalam porsi dan proporsinya, inilah yang perlu secara terus menerus kita upayakan bersama. Dalam konteks ini diperlukan wadah atau sarana di mana perbedaan-perbedaan yang ada dipertemukan, dikomunikasikan dan dipersatukan, tanpa harus saling meniadakan satu dengan yang lainnya.

Keberagaman Budaya, Suku, Agama serta Adat istiadat masyarakat merupakan modal pemererat dan pemersatu bangsa yang merupakan anugerah Tuhan yang tidak ternilai, yang senantiasa selalu kita jaga dengan cara apapun. Disinilah makna Bhinneka Tunggal Ika sebagai bentuk kesadaran kultural diaplikasikan, diaktualisasikan dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari”, ungkap Gubernur Lampung mengakhiri sambutannya.

Ditambahkan Kabag Humas Heriyansyah, dalam Acara Nusantara Bersatu dihadiri oleh Kapolda Lampung Brigjen Sujarno, Komandan Korem Gatam Kolonel Supriyatna, Kajati Lampung Safrudin, unsur Forkopimda Provinsi Lampung, alim ulama, tokoh agama dari berbagai keagamaan, serta masyarakat Provinsi Lampung yang memadati Lapangan Saburai. Acara sendiri diisi dengan Parade Budaya Nusantara, Tarian Tradisional yang mencirikan keragaman Budaya yang ada di Provinsi Lampung. (Rls/Min)