Scroll untuk membaca artikel
Bandarlampung

Kritisi Penguasa, Mahasiswa Is Back!

1
×

Kritisi Penguasa, Mahasiswa Is Back!

Share this article
Kritisi Penguasa, Mahasiswa Is Back!

Radartvnews.com- Ratusan mahasiswa gabungan dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Negeri Lampung kembali menggelar aksi demonstrasi jilid dua (10/9/18).

Mengkritik mengkritik kinerja pemerintahan Jokowi – JK terkait hilangnya wibawa negara atas melemahnya rupiah sehingga mengakibatkan melambungnya harga-harga bahan pokok sedangkan daya beli masyarakat semakin rendah dan ambruk.

Nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS terus bergerak melemah pada sektor perdagangan, rupiah bahkan sempat menyentuh  angka Rp15.029/dolarnya.

Nominal ini merupakan level terendah dalam kurun waktu 20 tahun terakhir, ambruknya nilai rupiah bukan persoalan biasa yang hanya dapat dijawab oleh pemerintah dengan dalih kondisi tersebut dialami oleh seluruh negara terutama asia yang disebabkan oleh faktor eksternal.

Selain itu dampak dari ambruknya rupiah mulai merambah sektor perekonomian masyarakat Indonesia  diantaranya  kebutuhan akan bahan pokok yang masih impor di Indonesia seperti  beras, jagung, gula, garam  bahkan kedelai sehingga produsen lokal terus terhimpit akan kondisi.

Mahasiswa Lampung  ini menyatakan sikap serta menuntut 5 hal kepemrintahan Jokowi-JK. Diantaranya, pemerintah harus mampu dan bersikap tegas dalam mengkondusifkan iklim ekonomi melalui keberanian menekan pajak impor di Indonesia.

Serta menjadwalkan ulang proyek infrastruktur dan fokus kepada peningkatan sdm di Indonesia. Selain itu pemerintah dituntut perduli terhadap produk dalam negeri dan mampu meningkatkan perekonomian umkm berbasis ekonomi kerakyatan.

Sementara hal yang paling kritis saat ini adalah, pemerintah harus mampu menjaga kedaulatan ekonomi denganmenjaga wibawa pemerintahan dalam sektor politik internasiona, dengan menjaga proyek-proyek agar mampu dikelola negara sendiri bukan pihak asing , maupun aseng.

Serta mampu mendorong masyarakat untuk mewujudkan kedaulatan baik ekonomi maupun produksi sehingga dapat melepaskan diri dari ketergantungan hutang diluar negeri.

Selain itu presiden BEM Unila Muhammad Fauzul Adzim menyampaikan, pemerintahan Jokowi-JK saat ini telah keluar dari nawacita trisaktinya Soekarno yakni Indonesia mampu mandiri secara ekonomi namun pada saat ini indonesia tidak mampu berdaulat serta mandiri secara ekonomi.

“pemerintah sudah keluar dari nawcita, hal tersebut dibuktikan dengan ambruknya rupiah yang mencapai 15 ribu perdolarnya yang berimbas pada kesejahteraan masyarakat,” ujar Fauzul.

Sementara aksi yang digelar dipintu masuk selamat datang Kota Bandar Lampung, sempat membuat kemacetan yang cukup panjang namun aksi berjalan damai tanpa menimbulkan keributan.(krp/san)