Scroll untuk membaca artikel
Hukum dan Kriminal

Mambis, Tekhnologi Mahal Tapi Lemah

98
×

Mambis, Tekhnologi Mahal Tapi Lemah

Share this article
Mambis, Tekhnologi Mahal Tapi Lemah

radartvnews.com- Seperti biasa pascalibur akhir tahun warga kota antre di Polresta Bandar Lampung untuk membuat Surat Keterangan Catatan Kepolisian ( SKCK ) sebagai salah satu syarat permohonan lamaran kerja.

Kali ini ada yang berbeda, pada proses sidik jari petugas menggunakan alat modern bernama mambis atau mobile automated multi- biometric identification system dengan sistem online.

Danang salah satu  warga yang membuat SKCK di Polresta Bandar Lampung mengatakan, proses sidik jari yang menggunakan alat ini lebih mudah dalam pelayanannya  dan cepat terlebih saat ini mulai digunakan system online.

“saya baru buat skck, dengan menggunakan metode ini lebih mudah,” kata Danang.

Kepala Satuan Reserse Polresta Bandar Lampung  Kompol Harto Agung Cahyono mengatakan, penerapan system online ini bertujuan untuk mempermudah pihak kepolisian dalam mengidentifikasi para korban dan pelaku tindak kejahatan.

“system online ini juga dapat digunakan polisi sebagai bahan penyelidikan suatu perkara dengan mengidentifikasi melalui sidik jari menggunakan alat bernama mambis,” kata Harto.

Dari penelusuran radar lampung tv  harga alat ini berkisar antara Rp 120 juta hingga Rp 130 juta. Aplikasi biometric berbentuk mirip papan pemindai kartu kredit digunakan dalam perangkat khusus dapat memindai iris selaput pelangi dan scan sidik jari.

Hanya dengan memindai retina mata dan sidik jari, jati diri korban kejahatan pembunuhan atau pelaku kejahatan tanpa identitas bisa diketahui dengan cepat.

Petugas identifikasi cukup menyorot retina atau menempelkan ibu jari ke papan sensor mambis. Pemindaian retina mata hanya bisa dilakukan jika jaringan matanya belum rusak (untuk memindai retina mayat harus tidak lebih dari empat jam setelah kematian) ditentukan oleh hasil rekam sidik jari dan retina program e-ktp, jika pada saat perekaman sidik jari dan retina e-ktp tidak sempurna akan memberikan beberapa kemungkinan identitas. Hanya dapat memproses pemindaian seseorang yang telah terdokumentasi di data base e-ktp Kemendagri.

Diketahui tekhnologi mambis buatan amerika serikat ini pernah dipakai Tim Inafis Mabes Polri dan Polda Bali pada 2015 silam untuk mengungkap pembunuhan bocah angeline.(ren/san)