Scroll untuk membaca artikel
Peristiwa

Tingkatkan Kesejahteraan, Petani Harus Melek Teknologi

3
×

Tingkatkan Kesejahteraan, Petani Harus Melek Teknologi

Share this article

Sistem Pertanian di berbagai belahan dunia, kini telah mengalami evolusi sebagai dampak kemajuan teknologi, namun Indonesia sebagai salah satu Negara Agraria, hingga saat ini produktifitas pertaniannya masih jauh tertinggal.

Ditambah lagi persoalan terkait, nasib para petani yang saat ini masih belum mencapai kata sejahtera, minimnya pengetahuan serta jumlah lahan yang dimiliki, turut menjadi salah satu penyebab dari rendahnya tingkat kesejahteraan para petani,  khususnya yang berada di daerah-daerah tertinggal.

Hal ini lah yang mendasari PFI dan PEI Komda Lampung, bersama Universitas Lampung Fasilitasi Seminar Nasional dan Temu Bisnis, mewujudkan perlindungan tanaman di Era Revolusi Industri 4.0, untuk menunjang pertanian lampung berkelanjutan.

Rektor Unila Hasriadi Mat Akin menyebut, Evolusi Digital sangat penting untuk meng-efisienkan dan meng-efektifkan dunia pertanian lampung. sehingga Outcomenya para petani bisa mengakses informasi, maupun menggunakan digitalisasi untuk pemasaran.

Selain itu adanya proses Hilirisasi, dengan hadirnya mitra-mitra strategis unila, dirinya berharap Perolehan Hak Paten yang sudah ada bisa ditindaklanjuti, sehingga bisa berdampak terhadap para petani.

Ketua Komda PFI Lampung Sudiono menjelaskan, sejauh ini yang menjadi persoalan adalah, selain minimnya pengetahuan SDM namun juga nilai tukar hasil produk pertanian masih sangat rendah. Oleh karena itu pihaknya bersama Akademisi Pertanian Unila, berupaya menerapkan teknologi tepat guna dan informasi, sehingga Para Petani memiliki pengetahuan baru, tentang bagaimana mengolah lahan serta meningkatkan produksi hasil pertaniannya.

Dirinya menambahkan, tuntutan Pertanian Era saat ini adalah kecepatan dan kreatifitas, artinya faktor-faktor seperti lahan, tenaga kerja, maupun kekayaan hayati, tidak lagi menjadi yang utama, melainkan digitalisasi, bioteknologi dan efektivitas proses, menjadi kunci dari revolusi agrikultur,  sehingga kesejahteraan petani dapat terwujud. (Kuh)